Postingan

Sorotan

Obral Paras Cucu yang Gemas Demi Elektabilitas

Warga Dusun Indiana Raya tengah gegap-gempita. Hari-hari di tiap gang padat penduduk, pos kamling, persawahan, pasar-pasar hingga wilayah pinggiran dusun senantiasa dilalui dengan kesibukan. Mereka begitu antusias menjaga kemeriahan dusun. Itu semua tidak lain untuk menyambut berlangsungnya Pemilihan Kepala Dusun (Pikun) yang dilaksanakan tahun ini. Antusiasme itu mengalir bagai gelombang samudera. Dan Gelombang demi gelombang terus bergejolak indah, yang ujung dan pangkal muaranya adalah Pikun, dan selalu dikaitkan dengan Pikun. Sebagai putra daerah asli Dusun Indiana Raya, aku bangga dengan nuansa itu, meskipun sebenarnya aku tidak terlalu ikut berenang dalam lautan hiruk pikuknya. Alasannya sederhana, aku tidak pandai berenang dan takut tenggelam. Tapi aku diam-diam menyerah pada ketidakmampuan untuk tidak menceburkan diri, sehingga akhirnya ikut hanyut dan mengamati yang terjadi. Kemeriahan demi kemeriahan berlangsung tidak hanya di dalam keseharian warga, tetapi ju

Renungan

Setiap bayang tidak selalu cerminan realitas. Ia hanya tafsir, yang bisa menampakkan beribu kemungkinan. Ia tidak mutlak benar, juga belum tentu selalu salah. Maka berdebat tentang bayang hanya memperpanjang usia kebodohan. Pada saat demikian, bijaksana perlu bekerja, mendudukkan setiap bayang dengan penuh cinta dan kerendah-hatian, hingga masing-masing ia saling memahami secara paripurna.

Tangis Silvia

Berjaya di Era 90-an, Kini 5 Klub Sepak Bola Ini Tinggal Nama

Demokrasi ala Werewolf

Senyum dari Surga untuk Perdamaian Bonek - Lamongan Fans

Sebuah Upaya Membeli Ayah

Sajak-sajak Patah Hati

Tentang Rivalitas Bonek - Aremania di Penghujung Februari

Sajak-sajak Ungkapan Hati