Postingan

Renungan

Setiap bayang tidak selalu cerminan realitas. Ia hanya tafsir, yang bisa menampakkan beribu kemungkinan. Ia tidak mutlak benar, juga belum tentu selalu salah. Maka berdebat tentang bayang hanya memperpanjang usia kebodohan. Pada saat demikian, bijaksana perlu bekerja, mendudukkan setiap bayang dengan penuh cinta dan kerendah-hatian, hingga masing-masing ia saling memahami secara paripurna.

Berjaya di Era 90-an, Kini 5 Klub Sepak Bola Ini Tinggal Nama

Demokrasi ala Werewolf

Senyum dari Surga untuk Perdamaian Bonek - Lamongan Fans

Sebuah Upaya Membeli Ayah

Sajak-sajak Patah Hati