Postingan

Renungan

Setiap bayang tidak selalu cerminan realitas. Ia hanya tafsir, yang bisa menampakkan beribu kemungkinan. Ia tidak mutlak benar, juga belum tentu selalu salah. Maka berdebat tentang bayang hanya memperpanjang usia kebodohan. Pada saat demikian, bijaksana perlu bekerja, mendudukkan setiap bayang dengan penuh cinta dan kerendah-hatian, hingga masing-masing ia saling memahami secara paripurna.

Sastra dan Perjalanan Spriritual Penulis

Penari Striptis, Topeng, dan Kepentingan

Pesan dari Asisten Dosen Cantik

Mengecam Pembunuhan Kebebasan Berekspresi

Puisi Lima Kata*

Iblis Kecewa*

Tidak, Aku Ikhlas Adinda

Mereka Lebih Beruntung

Jangan Remehkan Campur Tangan Tuhan

Tuhan Maha Asik

Aku Memilih Nurani, Guru

Mati untuk yang Sejati

Merefleksikan Hardiknas: Ngomongin Mahasiswa

Protes Si Perut

Melirik ‘Wisata Prostitusi’ Kota Surabaya

Diskrimasi Kulit Putih terhadap Kulit Hitam dalam Olahraga

Ironi Kehidupan di Negeri Pelupa

Konvergensi Tempo dengan New Media, Alternatif di Tengah Pembredelan

Arek Suroboyo dengan Segudang Prestasi di Bidang Renang

Selamat Bertahun Politik